Tuesday, June 29, 2010

Kenapa Sulit Untuk Hatimu Bersyukur?




"Kehidupan ialah,
 apa yang seharusnya yang penting..."


Tuhan yang Maha Sempurna, begitu indah nama-Mu, bahkan ketika menyebutkannya saja, diri ini merasa malu, teringat akan begitu banyak pemberian-Mu, bukan hanya tidak mampu hamba hitung, namun sangat jauh dari kata sadar akannya, apalagi mensyukuri...

Tuhan, Engkau yang Maha Bijaksana, yang mengetahui apa-apa yang terbaik bagi hamba-Mu, yang walaupun untuk apa-apa yang menurut kami tidak cocok, Engkau-lah yang lebih tahu. Begitu sabarnya Engkau akan keluh kesah dan amarah hamba-Mu yang tak tahu diri, untuk berterima kasih kepada-Mu ya Tuhan...

Tuhan, dengan nama-Mu yang Maha Besar nan Maha Pemaaf itu, Engkau membiarkan kami menjauh dari-Mu, melalaikan tatapan kasih-Mu, namun tak ada kau murka. Tak ada kau seketika itu juga menghukum kami ya Tuhan.

Tuhan, dengan menyebut sifat-Mu yang Maha Pemberi itu, yang tak henti-hentinya memberi, meski kami selalu saja lupa untuk berterima kasih. Engkau tak pernah marah bahwa doa-doa kami hanya bersifat meminta, yang sebenarnya seharusnya kami untuk selalu berterima kasih. Kami selalu merasa kurang. Kami tidak melihat bagi hamba-hamba-Mu yang lain, yang jauh kurang seberuntung kami, namun begitu lebih dalam pengterimakasihannya kepada-Mu. Tuhan diri ini malu. Peliharalah malu yang indah ini. Malu yang mengingatkan untuk tidak merasa kurang. Malu yang mengingatkan untuk bermental keberlimpahan dalam kehidupan.

Tuhan, dengan menyebut nama-Mu yang Maha Perkasa itu, yang kami dalam perasaan rindu dan ingin dekat dengan orang tua dan adik-adik kami, perkenankan kami  memohon, "sayangi mereka yang Tuhan, muliakan mereka ya Suci, lindungi mereka ya Penyayang, bahagiakan mereka ya Maha Perencana, pelihara mereka ya Pemilik Kekuatan, dan berikan rizki yang baik ya Pemilik Kehidupan..."

Tuhan, Engkau pemilik semesta, yang kami tidak ada apa-apanya, sekecil-kecilnya bentuk, namun Engkau sematkan status sebagai sebaik-sebaiknya makhluk, yang doa-doa kami Engkau dengarkan dan kabulkan, yang hanya sebesar dan secepat kesungguhan, ketulusan, dan keberpasrahan kami dalam menyegerakan perbuatan untuknya.

Tuhan, Engkau indah, titip salam untuk orang tua dan adik-adik kami yang lucu-lucu itu...

Ya Allah, Engkau lah Tuhan itu...


(Inspired by starving and poor old lady in Pamekasan...Ketika kami memiliki kelebihan, bahkan untuk makan hanya nasi saja beliau harus menahan dan menangis akan nya, dalam ketidakmampuan beliau...)

Tuhan, nikmatmu mana lagi kah yang kami dustakan...?