Showing posts with label Innovate. Show all posts
Showing posts with label Innovate. Show all posts

Tuesday, April 5, 2011

Program Besar Itu


DARI DUNIA, MENYAPA KOTABARU
Program Pembuka Wawasan dan Pembangun Kesadaran
Siswi-siswa Kotabaru
Oleh: Zulfakhri Auzar


Latar Belakang
Program ini didasari oleh keyakinan bahwa setiap pribadi memiliki potensi yang sama untuk  mencapai visi dan impiannya di masa depan. Potensi yang sama bukan berarti bahwa bakat atau tingkat kemampuan dari bidang atau ketertarikan tertentu sama, melainkan sebuah keyakinan internal setiap pribadi bahwa dirinya bisa menjadi apa saja di masa depan dengan membayar keharusan-keharusan untuk mencapainya.
Kenyataannya, masih banyak siswi-siswa yang masih belum memiliki keberanian dan kepercayaan diri terhadap potensi diri dan kemungkinan-kemungkinan mereka untuk bisa menjadi apa di masa depan. Ketidakberanian dan ketidakpercayaan diri ini mungkin merupakan pengaruh dari faktor-faktor eksternal (orang tua, guru, lingkungan, teman, dan kultur) yang berlangsung alamiah dalam keseharian yang membentuk paradigma berpikir yang keliru bagi mereka, maupun ketidaktahuan mereka selama ini dengan terbatasnya aksesibilitas informasi-informasi (buku-buku dan media online) yang menunjang pembentukan keberanian dan kepercayaan tersebut.
Acara ini didesain untuk mencoba meruntuhkan paradigma keliru tersebut dan berbagi pengetahuan kepada siswi-siswa setingkat SMA, MA, dan SMK di Kotabaru dari lima mahasiswi-mahasiswa negara asing (Australia, Kanada, dan Belanda) dan satu mahasiswa dari Indonesia (Kotabaru), dalam pendekatannya yang bersifat inspirasional dan motivasional.
Program ini juga didesain untuk mengingatkan siswi-siswa akan pentingnya pendidikan bagi mereka. Siswi-siswa diajak agar berani bermimpi dan berkeinginan untuk terus melanjutkan pendidikan dan mengaplikasikan prinsip untuk selalu belajar seumur hidup, tidak memandang bagaimana tidak mungkinnya atau sulitnya keadaan kehidupan mereka saat ini untuk mereka memiliki jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Siswi-siswa diajak untuk meyakini bahwa kehidupan memiliki banyak skenario yang memungkinkan mereka mencapai impian di masa depan, sepanjang mereka percaya dan bekerja keras untuk mencapainya.
Meskipun memfokuskan pada pembangunan kesadaran dan pembukaan wawasan siswi-siswa, acara ini juga dimaksudkan secara tidak langsung untuk lebih meningkatkan kesadaran pihak lebih luas–pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta–akan pentingya keterlibatan mereka terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Kotabaru. The education is the business of every person. Peningkatan kualitas pendidikan di manapun itu adalah urusan atau kewajiban bagi setiap pihak, karena kualitas kehidupan, yang merupakan kepentingan setiap orang, sangat bergantung pada kualitas pendidikan.
Pemerintah diharapkan lebih banyak berpikir strategik mengenai penciptaan program-program terobosan untuk peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini mensyaratkan pemerintah untuk mampu dengan berbagai cara dan berpikir tidak biasa (thinking out of the box) menciptakan sesuatu yang baru, hebat, dan futuristik. Pemerintah harus mampu merubah kultur masyarakat yang masih kurang concern dan peduli dengan pendidikan–terutama budaya baca–menjadi sebuah kebiasaan baru yang lebih concern dan peduli. Pemerintah harus menciptakan berbagai insentif dan stimulan untuk itu.
Masyarakat melalui perannya apakah sebagai orang tua ataupun  komunitas yang tinggal dekat dan bersama dengan siswi-siswa (dan anak-anak dalam konteks yang lebih luas), harus lebih berinisiatif untuk menciptakan lingkungan kondusif bagi siswi-siswa dalam mengenyam pendidikan. Masyarakat harus sudah sedari dini menyadari bahwa sesuatu yang layak bagi usaha maksimal dan harus mendapat perhatian penuh dalam kehidupan tidak lain ialah memastikan anak-anak mereka ataupun bukan, untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
Pihak swasta juga harus terlibat proaktif dalam peningkatan kualitas pendidikan. Kontribusi dan sumbangsih mereka terhadap kualitas pendidikan sangat dibutuhkan, apakah itu melalui program tanggung jawab sosial korporatnya (corporate social responsibility), maupun pemilihan model busines yang concern dan fokusnya ialah pada peningkatan kualitas pendidikan. Satu pertanyaan yang berkesadaran pendidikan ialah: apakah sudah ada toko buku yang representatif untuk peningkatan kualitas pendidikan dan peningkatan diseminasi informasi bagi siswi-siswa maupun masyarakat luas di Kotabaru? Jawabannya ialah mutlak belum!
Segala masalah yang ada akar utama masalahnya ialah pendidikan, apakah itu perilaku koruptif pejabat, kenakalan remaja, kurangnya saling menghargai di antara individu, kemiskinan, kejahatan sosial, bahkan ketidakpedulian dengan lingkungan dan berbagai perilaku negatif lainnya. Titik awal pemberangkatan dari usaha peningkatan kualitas kehidupan ialah peningkatan kualitas pendidikan.

Nama Program
            Nama program ialah “Dari Dunia Menyapa Kotabaru”.

Slogan (Tag Line)
          Slogan yang diangkat pada program ini ialah: “This is the education that elevates”. Hanya pendidikan yang mengangkat manusia. Mengangkat dalam artian di sini ialah peran pendidikan untuk peningkatan kualitas dan status berbagai sisi kehidupan. Namun, yang lebih utamanya ialah peningkatan kualitas ekonomi dan status sosial, dan kualitas hubungan manusia dengan Tuhan-Nya.

Bentuk Program
         Program satu hari yang sifatnya inspirasional, motivasional, dan pembangunan penghargaan (respect) terhadap diri sendiri (self-esteem) dan kepercayaan akan diri sendiri (self-confidence). Sesi-sesi yang dilaksanakan dalam program–urutannya–ialah:
1.      Presentasi tentang pendidikan di negara-negara yang terwakilkan oleh masing-masing mahasiswi-mahasiswa asing, serta refleksi dan pengalaman pribadi mengenai pendidikan dari setiap mahasiswi-mahasiswa.
2.      Tanya jawab
3.      Bincang-bincang dalam kelompok yang dibagi, yang di dalamnya ada satu mahasiswa asing, dengan tujuan untuk siswi-siswa memiliki pengalaman berinteraksi secara langsung dengan mahasiswa asing.
4.      Penghadiahan buku (berjumlah 6 buah) novel inspirasional yang berjudul Negeri 5 Menara dan Ranah 3 Warna bagi mereka yang berani bertanya setelah sesi presentasi (poin 1).

Tujuan
           Tujuan dari program ini ialah agar:
1.      Terbangunnya pengetahuan dan kesadaran pada siswi-siswa bahwa segala visi dan impian di masa depan itu mungkin, sepanjang terbayarnya harga yang melekat pada visi dan impian tersebut. Hasilnya kemudian ialah siswi-siswa berani memvisikan banyak hal dan bermimpi akan masa depan.
2.      Terbangunnya konsep penghargaan (respect) terhadap diri (self-esteem) di masing-masing pikiran siswi-siswa sebagai bekal penempuhan visi dan impian masa depan.
3.      Terbangunnya kesadaran akan potensi pribadi dan kepercayaan diri siswi-siswa dalam mencapai visi dan impian masa depan.

Mahasiswi-mahasiswa yang Terlibat
           Mahasiswi dan mahasiswa yang terlibat dalam program ini ialah:
1.      Zulfakhri Auzar (Kotabaru, Indonesia)
2.      Ben Christensen (Australia)
3.      Jasmine Skene (Australia)
4.      John-Paul Kenyon (Australia)
5.      Caroline Scott-Charles (Kanada), dan
6.      Rick Kelderman (Belanda)

Waktu dan Tempat Program
        Program dilakukan dalam satu hari, yaitu Sabtu, 26 Maret 2011; dilakukan di dua tempat, yaitu: (1) SMAN 2 Kotabaru–untuk siswi-siswa SMA dan MA, dari jam 8.30 s.d. 11.30; dan kemudian di (2) SMKN 1 Kotabaru–untuk siswi-siswa SMK, dari jam 12.00 s.d.14.30.









Saturday, June 6, 2009

Never Before


Dalam perasaan tenang, untuk beberapa waktu…

Pagi menuju subuh. Aku merasa sedikit leluasa untuk bernafas dan bergerak. Akhir-akhir ini merupakan masa yang sungguh menghimpit dalam ekstase tugas-tugas kampus. At least, kurang dari dua puluh empat jam, aku harus melakukan dua presentasi. I commited to be all out for the both. Keduanya mata kuliah favorit. Mata kuliah yang membelalakkan mataku dan mengarahkan kakiku untuk melangkah pada dunia yang sebelumnya belum ku pijak, menuju dunia yang lebih menantang. A new greater world!! “Hello, ini lo sesuatu yang harus kau lihat!!” mungkin mereka berkata begitu.

Ekspektasiku lebih kurang lima bulan yang lalu pada kedua dosen ini terjawab, meski tidak sempurna. Itu hanya merupakan masalah klasik ekonomi, mengalokasikan sumber daya yang terbatas. Sementara the others merasa hari Kamis itu hari yang menyesakkan, bagiku setiap hari tersebut , lima bulan terakhir, merupakan hari yang benar-benar hebat, I would not miss this day!! Because they challenged me!! Dan aku menerima tantangan itu.

Pagi ini, aku membuka kembali slide powerpoint yang telah kubuat kemarin. Mengorbankan waktu tidur. Berdamai dengan sang fisik. Aku minta dia memberiku excuse untuk hanya sedikit tidur dari biasanya, dan dia memintaku untuk memberikan kompensasi atas kebaikannya tersebut. Aku memberinya dua biji Vitacimin dan konsumsi air yang cukup per hari. “Ok, aku setuju, It’s a great deal, wasn’t it body??” Meski tarik ulur dengan radang tenggorokan tidak terelakkan.

Sudah sifatku untuk membenci slide-slide yang panjang lebar. Aku merasa seolah mereka mengganti PowerPoint dari Microsoft menjadi PowerScript. Maukah Anda diberikan wejangan presentasi seseorang yang mana slide-slide yang dibuatnya seperti koran yang harus Anda baca berjarak setidaknya lima meter?? Apakah Anda tidak bertanya ketika keadaan tersebut menimpa Anda, bukannya aku seharusnya mengikuti presentasi sore ini tapi kenapa aku berada di tempat tes kemampuan mata?? Menjemukan!!

So, aku memaksa tim untuk tidak menggunakan paparan yang panjang lebar. That was how the PowerPoint should work!! Selain itu, aku juga meminta agar tidak membawa catatan kecil ketika memberikan presentasi. Show your capability up!! Dan mereka menerimanya. Thankyou-thankyou my team. Ini demi kebaikanmu. Hehe…

Selain itu, aku berusaha untuk meng-insert gambar-gambar yang relevan dan explaining di tiap-tiap slide. Dalam hal ini aku berterima kasih kepada Larry Page dan Sergey Brin atas Google-nya. Juga, dengan kata-kata touching dan unusual, but it must be relevant of course. I made it. Aku rasa terlalu sempit jika kita merasa kesuksesan hanyalah ketika kita mampu mencapai target nun jauh di sana beberapa tahun lagi itu yang kita sangat idam-idamkan. Change it!! Respect your life!!

This story is not about me. This is about dua dosen hebat yang aku banggakan. Mungkin suatu saat aku harus mendirikan fans club untuk dua dosen hebat ini. Memang titel impor mereka bukan sebuah retorika. Dan untuk pertama kalinya kepada seorang dosen aku mengucapkan “Pak minal aidin wal faidzin ya Pak, LUAR BIASA!!” Aku bukan tipe seperti Pasha atau ‘aktifis’ MLM yang sering mengeluarkan kata LUAR BIASA dalam keseharianku.

My lecturers, thank you so much…

P.S : Ini masalah tendensi dan point of concern, bukan berarti yang lain tidak baik.