Thursday, December 23, 2010

Hari Untuk Sang Ibu



"Kau tak kan pernah tahu nak sampai kau telah mencobanya..." Mama.



Ibu,
Pemberian-Nya yang teramat mulia itu
Penuh cinta dan kasih sayang…
Yang melingkupimu
Menggenapimu
Dan membuatmu meyakini,
Bahwa hidup itu indah dan menyenangkan


Ibu,
Pelita kebesaran kehidupan itu
Mengerti dan memberi…
Yang membesarkan hatimu
Mensejajarkanmu
Dan memberikan nasihat dan pengertian,
Bahwa engkau layak berdiri


Ibu,
Sang kokoh dalam kelembutan itu
Penasihat dan pembentuk kebaikanmu…
Untukmu berlaku benar
Santun dan halus
Dan mengingatkan,
Bahwa engkau adalah pemimpin kehidupan




Untukmu Ibu, kasih hatimu seluas samudera
Untukmu Ibu, teduh wajahmu seperti senyuman senja
Untukmu Ibu, kekuatan cintamu laksana kerasnya baja
Untukmu Ibu, kelembutanmu itu melebihi sutera dan permata



Engkau tak ternilai Ibu
Engkaulah kemegahan dan kemuliaan itu

Kami anak Ibu, Ibu
Kami adalah bentuk dari ketulusan ibu

Ibu, Selamat Hari Ibu…


Posted in ibukota, bersama ibu, di hari ibu...



Friday, December 17, 2010

Tentang Hati



Anything happens, be kind and be right, always…



Beruntung sekali bagi mereka yang memiliki kesadaran akan tanggung jawab perbaikan dan pemenuhan diri sendiri ke arah yang lebih baik. Pikiran dan hati mereka diisi oleh pengertian baik. Statemen yang menyatakan “you are the owner or the boss of yourself” begitu berlaku dalam benak mereka. Hati mereka telah disentuh kelembutan baik yang bersumber dari lingkungan, khususnya orang tua, dan terkhusus lagi sang Ibu.

A mother not only gives you the direction, but also gives the power to get there, doesn’t she? Beliau tidak hanya membuat kita mengerti, namun juga memberi bahan bakar untuk kita menuju ke sana. Juga, tak terlupa doa yang sungguh teramat indah itu, yang beliau panjatkan dalam interaksi syahdu dan haru dengan Sang Pemilik kehidupan.

Sehingga, jika terasa olehmu sesuatu yang membuatmu merasa lebih dibandingkan mereka, dan seolah dibenarkan untuk menjadi sombong, bersyukurlah karena telah memiliki kekasih Tuhan itu.

Karena, bagi sebagian mereka yang mungkin engkau merasa sangat jauh di bawahmu, dan tidak lain hanya para penelantar dan penyia-nyia menurutmu, cobalah mengerti dan berpikir lebih besar dan bijaksana, mungkin saja mereka tidak seberuntung kita, memiliki Ibu dengan apa yang dilakukannya seiring hela nafas tak hentinya itu, untuk menjadikanmu seindah-indahnya seseorang di masa depan. Ibu, ialah setinggi-tingginya anugerah itu.

Manusia cenderung kepada kebaikan dan pada akhirnya akan menuju ke sana. Karena, manusia itu dirajai oleh hati yang potensial dengan kekhususannya untuk kebaikan dan kebenaran. Hati itu dari Tuhan, Namun, terkadang dan seringnya keaktifannya sangat bergantung dengan lingkungan.  This is the milieu that determines ialah sebuah hukum kehidupan yang sangat sulit untuk disangkal kebenaranya secara empiris. Pun bagi seseorang yang telah mampu keluar dan menjauh dari kubangan lingkungan kenegatifan yang luas dan mencengkeram itu, tetap masih memiliki lingkungan yang positif, walaupun mungkin tidak luas, namun daya dobraknya luar biasa. Lingkungan positif tersebut secara emosional menyentuh dan menginspirasi dirinya untuk memutuskan menjadi lebih baik. Lingkungan positif itu menyeka dengan lembut penatnya kekeliruan diri. Ini tentang hati, tentang kebaikan, dan tentang kebenaran.

Mereka yang muda, mereka yang mencari. Mereka yang sibuk, mereka yang ke sana ke mari, mereka yang pergi. Namun, mereka juga yang bingung dan tersasar sendiri. Mereka juga yang kadang sakit hati. dan yang membela diri.

Namun, memang itu bukan hukumnya?

Yah, bukankah mereka juga yang akhirnya mengerti dan memahami. Mereka juga yang akan bijaksana nantinya. Kutipan dari Kahlil Gibran: “aku lebih memilih menjadi seorang pemimpi di antara mereka yang rendah hati, dengan visi yang harus direalisasikan, dibandingkan raja di antara mereka yang tanpa mimpi dan hasrat” ialah sebuah nasihat yang mengangguk dan menyetujui kepada mereka yang muda, yang memiliki cita-cita, hasrat, impian, dan visi di masa depan. So, why not then? What else we can do right? Welcome into the journey…

Kesibukan pencarian itu membawa konsekuensi tentunya. Konsekuensi tidak lain ialah sesuatu yang 100% mengikuti setelah sesuatu dilakukan atau diputuskan; tidak seperti risiko yang hanya 50% itu kemungkinan terjadinya. Itu kenapa mereka yang muda-yang mencari juga sering bingung dan kadang tersasar sendiri ialah tidak lain lain salah satu hukum konsekuensi yang berlaku dalam kehidupan.

Kebingungan dan tersasar itu merupakan konsekuensi, hanya masalah waktunya yang berbeda antar tiap pribadi. Mereka ialah para pengumpul impian yang diberitahukan oleh hidup untuk mengumpulkan hal lain dengan pemberian kebingungan dan ketersasaran itu sebelum mencapai impian-impian mereka. Hidup hanya ingin mengatakan bahwa ini ialah proses belajar. Karena pembelajaran dan pertumbuhan itu ialah salah satu komponen kesuksesan--nomor dua bahkan--menurut definisi seorang tokoh hebat tentang kepemimpinan dari Amerika itu.

Pembelajaran dan pertumbuhan ialah definisi kata sukses setelah ‘mengetahui tujuan hidup’ sebagai definisi sebelumnya. Bahkan, saking pentingya, pembelajaran dan pertumbuhan menjadi salah satu dari empat perspektif yang dipetuahkan oleh Balanced Scorecard untuk keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang, dalam lingkungan busines yang turbulen dan dinamis seperti sekarang. Omong-omong, kata ‘busines’ ialah salah satu penggunaan dari Ejaan Suwardjono, untuk meninggalkan penggunaan kata ‘bisnis’ dalam bahasa Indonesia. Cantik sekali!

So, bagaimana kemudian setelah kebingungan itu datang, setelah tersasar pada keadaan yang belum dimengerti sebelumnya bagi mereka yang muda?

Tuhan memerintahkan untuk membaca ialah untuk terperbaikinya pengertian, di samping mendengarkan mereka yang lebih “tua” yang lebih mengerti dan lebih ahli, yang membuat Sang Nabi untuk menasihatkan bahwa pekerjaan harus diserahkan kepada ahlinya, bukan?

Hukum Kepantasan. Ya itulah maksudnya. Omong-omong lagi, kata ‘tua’ sengaja diberikan tanda petik yang mengartikan ‘kepantasan’, karena ternyata dunia dengan perilakunya semakin memaksa untuk memperluas makna kata itu. Kalau aku  tidak keliru, dalam pelajaran Bahasa Indonesia kelas dua SLTP, ini disebut amelioratif, iya?

Kembali ke hati yang keefektifan kinerjanya hanya sebesar keefektifan kinerja tubuh untuk peduli kepadanya dalam menemukan sifat bawaannya. Hati hanya akan aktif secara efektif jika tia ditundukkan, direndahkan, dan dibuka dengan pengertian dan pergaulan baik dengan membaca dari sumber baik dengan niat baik, dan meminta nasihat dari orang yang baik. Pengertian dari buku dan nasihat itulah yang menjadikan pikiran yang sebagai wakil dari hati itu bekerjanya logis; selaras dengan sifat bawaan hati, yaitu untuk baik dan benar.

Bukankah hati selalu memanggil dengan suaranya yang meskipun kadang jelas, kadang samar itu?

Tuhan, dalam kesadaran diri yang terlalu sering membelakangi Engkau dan tidak sepenuhnya taat ini, terima kasih Engkau telah memberikan pengertian dan nasihat baik ini. Tuhan, nikmatmu yang mana lagikah yang aku dustakan. Tuhan, logiskanlah pikiran dan yakinkanlah hati ini bahwa apapun yang terjadi, menjadi tetap baik dan benar itulah yang lebih penting.

Karena,  kedamaian dan kepuasan hati itu hanya merupakan akibat dari pikiran dan hati yang baik. Pengertian kata ‘logis’ sebagai  proxy dari baik dan benar ialah salah satu kecerdasan yang sesungguhnya!


Anda hanya pantas mendapatkan apa yang telah anda lakukan, give back that envelope until you have worked!


P.S.:
"Tia" ialah pronomina untuk nomina dalam Ejaan Suwardjono. Dalam bahasa Inggris, kita mengenalnya dengan kata "it". Sedangkan untuk bentuk jamaknya ialah "meretia".