Tuesday, January 8, 2008

Visit Indonesia 2008

"Visit Indonesia 2008"

Kalimat itu pertama kali saya baca di sekitaran bundaran HI Jakarta pada waktu agenda jalan-jalan saya ke Jakarta dan sekitarnya. Kalimat itu terpampang begitu mencolok, so besar kemungkinan setiap orang melihatnya jika melintas di daerah tersebut. Sebagai warga negara Indonesia, saya bangga pemerintah mempunyai program dan target kesana.

Tidak berapa lama, di siaran televisi saya kembali melihat kalimat tersebut, yaitu dengan objek promosi propinsi Sumatra Utara kalau tidak keliru. Kemudian ditambah acara live music dari Sungai Musi tentunya promosi pariwisata Sumatera Selatan dong. Lagi-lagi saya bertanya dalam hati, propinsi Kalimantan Selatan bagaimana ya? Udah siap apa belum? Kemudian bagaimana ya dengan propinsi-propinsi lain yang sampai saat ini dilanda musibah berat?

Untuk men-
support program tersebut katanya pemerintah sudah membuat website dengan dana 17,5 milyar yang bersumber dari APBN. Bener tuh? Uang semua? dua pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan yang sering dipakai orang (khususnya para remaja) ketika mereka merasa takjub dengan jumlah nominal uang tertentu. Begitu beragam komentar internet users terhadap hal tersebut, baik terhadap konten websitenya sendiri maupun dana pembuatan website tersebut. Ada yang biasa saja, salut terhadap pemerintah dengan programnya, ataupun salut terhadap besarnya dana yang terabsorpsi untuk pembuatan web tersebut (untuk tidak mengatakan perasaan aneh dan curiga mereka terhadap dana tersebut).

Tapi saya pribadi merasa pesimis terhadap kemampuan kita (Indonesia) dalam menjamu turis-turis asing. Hal tersebut saya rasakan ketika saya membeli tiket dan menikmati fasilitas-fasilitas pada beberapa spot tujuan wisata di Jakarta kemarin ataupun di kota-kota lain. Dimana saya tidak merasakan keramahan dan perlakuan yang setidaknya tidak membuat saya mengernyitkan dahi atas pelayanan dari petugas penjual tiket ataupun petugas teknisnya. Atau apakah hal itu akan berubah 180 derajat jika yang mereka hadapi ialah memang wisatawan asing yang dalam kantong atau dompet mereka full of dollars and credit cards, entahlah..hehe...

But hopefully it will be success, dengan target 7 juta wisatawan asing. By the way sudah 2008, tapi sampai saat ini masih belum banyak menemukan target-target hidup di masa yang akan datang, setidaknya membuat hidup lebih indah dengan tantangan-tantangannya..hehe.. Setelah melewati 2007 yang begitu melelahkan. Tenaga dan pikiran benar-benar tercurah di tahun tersebut. There were a lot of problems and things that made me should be a patient man. Yah namanya juga hidup, artinya tuhan masih memperhatikan kita..hehe..Bye..

No comments:

Post a Comment