Thursday, September 11, 2008

PANTAI KRAKAL

Dingin ini belum pergi
Kali ini dia malah membangunkanku
Menyuruhku bangun untuk melihat isi rumahnya.

Aku bangun…
Aku tapakkan kakiku di lantainya
Lembut, dingin, bersih seolah tidak terjamah
Aku hirup udara...
Berat, dingin, angkuh seolah mengingatkanku akan
aura mistisnya...

Aku lemparkan pandangan jauh di sana
Tanpa tepi...
Gelombang itu seolah sekumpulan anak-anak
Asik bermain mengacuhkan kehadiranku

Masih kuingat cepat awan tadi malam
Berjalan di atas tubuhku yang sedang berbaring
Bulan purnama menerangi langit yang hitam
Laksana pusaka ampuh tuk menolak hujan

Kini kuberdiri di atas tebing batu pinggir pantai
Semakin luas dan nyata samudera di depanku
Mengingatkanku akan kecilnya diriku...
Tidak berartinya aku....
Terhadap kosmos...
Dan terhadap Tuhanku...





No comments:

Post a Comment