Sunday, December 21, 2008

AYAT-AYAT CINTA #2

Jika Anda terkejut membaca judul saya, itu artinya saya berhasil membuat judul yang eye catching, yang bertujuan untuk memaksa Anda membaca keseluruhan posting saya kali ini. Sedikit jahil mungkin…

“Teman-teman, saya mohon do’a untuk menulis novel Ayat-ayat Cinta 2. Dimana Fahri nantinya akan hidup di eropa-tidak di Mesir lagi. Jika selama ini eropa seolah-olah sesuatu yang membuat orang Indonesia kagum, maka tidak dengan Fahri. Bahkan mungkin, Fahri akan mengajar di salah satu perguruan tinggi di sana, mengajar para experts di sana. Indonesia selalu kalah dengan negara-negara eropa secara faktual, nah, sekali-kali, di fiksi, Indonesia harus menang…hehe…”

Anda pasti dengan mudah mengetahui siapa yang mengeluarkan kata-kata itu. Yang menjadi pertanyaan, benarkah yang saya tuliskan itu? Secara inti itu benar, tetapi sedikit mustahil bagi saya untuk mengingat ketepatan kata-kata yang diucapkan oleh Kang Abik, dan menuliskannya kembali.

Diskusi publik tertanggal 20 Desember 2008 yang merupakan salah satu dari serangkaian acara Festival Budaya Islam yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Budaya menghadirkan pembicara: Kang Abik, Deddy Mizwar, dan M. Sulhan (dosen Jurusan Ilmu Komunikasi UGM). Tema yang diangkat ialah “Nggak Cuma Nonton : Mencari Inspirasi di Balik Film”.

  • “Film itu “sihir”, mempunyai daya pukau luar biasa. Dia merupakan komoditi mengandung budaya. Film membentuk mindset kita.”
  • “Realitas kehidupan Indonesia banyak, tetapi hanya sedikit yang tercover dalam film-film Indonesia.”
  • “Di Indonesia, pemerintah tidak meng-intervensi terhadap film. Sangat berbeda dengan di AS yang merupakan komoditi penting. Istimewa, karena kemudian membawa komoditi-komoditi lain”. Ini kata-kata dari Deddy Mizwar.

  • “Realitas diangkat dalam frame, membutuhkan perjuangan, dalam kata lain itu hal susah.”
  • “Ayat-ayat Cinta menjadi wajah Indonesia pada dunia, it’s just one sample.”
  • “Cinema = bicara teknis, perhatian detail.”
  • “Pembantu ber-make up hanya terjadi di Indonesia.” Ini kata-kata dosen.

Banyak wawasan baru yang menghinggapi pengetahuan saya dari mereka. Kata-kata di atas hanya sebagian yang saya catat di kertas. Saya mohon maaf jika ada kekeliruan, atau ada kata-kata yang missed. Diskusi kemarin mengasyikkan. Jika pembicaranya Kang Abik dan Kang Deddy (itu panggilan Deddy Mizwar yang saya dengar kemarin-nggak salah tuh?) sudah bisa dipastikan tidak kurang dari 60 persen partisipannya kaum hawa, berjilbab! karena memang dalam rangkaian Festival Budaya Islam. Bagaimana jika di situ juga hadir Fahri, apa yang terjadi ya? Hehe…

Sepertinya dua bulan terakhir ini benar-benar merupakan bulan film bagi saya. Dua posting terakhir saya berbicara film. Kini saya mengetahui bahwa stress yang saya alami dalam keterlibatan dalam penggarapan film suatu hal yang wajar, walau hanya film pendek berdurasi 15 menit. Kini saya juga tahu bahwa film itu sangat penting dalam dunia modern saat ini. Dia bisa menjadi penghibur, pemberi inspirasi, pembentuk opini publik, juru dakwah yang efektif, sampai sebagai juru kampanye partai politik mungkin.

Deddy Mizwar juga berujar yang dikutip dari perkataan Quraish Shihab, bahwa film yang islami itu merupakan film yang berbicara mengenai fitrah hidup manusia. Menyadarkan untuk kembali kepada-Nya. Juga, ketika dia berbicara keindahan, menyadarkan kita siapa sebenarnya pencipta semesta ini. Beliau mencontohkan film Laskar Pelangi yang memvisualisasikan keindahan alam Belitong juga bisa diklasifikasikan sebagai film islami.

2 comments:

  1. assalamualaikum...
    pa kbrnya nich... jadi iri nich ama kamu Zul, pengen dech jg bisa ketemu langsung sama kang abik , karna selama ini aku cuma bisa membaca dan tentu nya mengoleksi semua hasil karya nya aja .. ( he..he.. kacian banget !! )
    btw buat kamu Zul, jangan pernah lelah, jangan putus asa,tetap kuat dan sabar..karna untuk mencapai sebuah keberhasilan dan penghargaan kita harus terus berusaha, dan tentunya juga terus belajar untuk memahami hikmah setiap masalah ataupun rintangan yang datang menerpa disaat hendak menggapai keberhasilan , yang paling penting jangan lupa "berdo'a" dan berpasrah diri kepada Nya..
    biar bagaimanapun kita hanya seorang insan yang punya asa dan kekuatan dimana kemampuan nya hanya untuk berusaha bukan memutuskan atau menentukan..

    Ok dech... dari sini aku akan selalu berdo'a buat Zul, agar segala sesuatu berjalan lancar, dan Zul bisa menjadi seorang penulis dan juga mungkin sutradara yang melahirkan sebuah karya dimana nantinya bisa mengharumkan nama keluarga dan kota kita tercinta Bumi Saijaan..

    Good Luck Dear... always try.. anda try..!!!


    SEMANGAT...........SEMANGAT !!! he,he..

    ReplyDelete
  2. Wowww..Thank You so much Mrs. Novarin...Ya, aku bermimpi suatu saat untuk membuat film indie untuk kehidupan anak-anak KTB bertemakan pendidikan berdasarkan novel yang kamu tulis. Sesuatu yang menginspirasi untuk pendidikan..Saat ini masih belajar terkait teknis film, otodidak saja...hehe...Amin...

    Aku juga berdoa untuk dikau agar kesuseksan selalu berada dalam genggamanmu..Amin..

    ReplyDelete